Wali Songo (soal)
Wali Songo &
Latihan Soal
Wali Songo
- Sunan
Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
- Sunan
Ampel (Raden Rahmat)
- Sunan
Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)
- Sunan
Drajat (Raden Qasim)
- Sunan
Kudus (Ja’far Shadiq)
- Sunan
Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)
- Sunan
Kalijaga (Raden Said)
- Sunan
Muria (Raden Umar Said)
- Sunan
Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Di bawah ini akan
dibahas mengenai biografi Wali Songo secara singkat dan lengkap dari tiap
nama-nama Wali Songo beserta sejarah, silsilah, dakwah dan makam Wali Songo
selengkapnya.
1. Sunan Gresik
Sunan Gresik merupakan
salah satu nama-nama Wali Songo. Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik
Ibrahim. Sunan Gresik dianggap sebagai yang pertama kali menyebarkan agama
Islam di tanah Jawa.
Sejarah Sunan Gresik
menimbulkan pertanyaan, namun diperkirakan beliau adalah keturunan dari wilayah
Arab Maghrib di Afrika Utara. Diperkirakan juga bahwa Sunan Maulanan Malik
Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah pada awal abad 14. Namun ada juga versi
yang menyebutnya berasal dari Persia.
Silsilah Sunan Maulana
Malik Ibrahim dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Di antara anggota
Wali Songo lain, bisa dikatakan bahwa Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah yang
paling senior.
Dakwah Sunan Gresik
dilakukan pada akhir masa kerajaan Majapahit. Pertama kali beliau mendirikan
masjid di desa Pasucinan, Manyar dekat kota Gresik. Beliau berdakwah dengan
mendekati masyarakat dengan ramah tamah dan mengajarkan bercock tanam hingga
membuat rakyat tertarik akan agama Islam.
Setelahnya, Sunan
Gresik juga banyak mendirikan pondok pesantren. Usai selesai berdakwah, Sunan
Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 1419 di Leran, Manyar dekat kota Gresik.
Kini makam Sunan Gresik terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah
salah satu nama Wali Songo. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau
adalah anak dari Sunan Gresik dan Dewi Condro Wulan. Sunan Ampel berdakwah
Islam di daerah Surabaya.
Beliau diperkirakan
merupakan keturunan ke-19 dari Nabi Muhammad SAW. Sunan Ampel lahir di Champa
pada tahun 1401. Daerah Champa diperkirakan merupakan wilayah di Kamboja, namun
ada juga pendapat lain yang menyebut Champa ada di Aceh.
Sunan Ampel berdakwah
dengan metode yang unik. Salah satu ajarannya yang terkenal adalah Moh Limo,
yakni Moh Main (tidak main judi), Moh Ngombe (tidak minum minuman keras), Moh
Maling (tidak mencuri), Moh Madat (tidak mengkonsumsi narkoba) dan Moh Madon
(tidak berzina).
Beliau sempat
mendirikan Masjid Agung Demak. Setelahnya, Sunan Ampel diperkirakan wafat pada
tahun 1481 di kota Demak. Ia kemudian dimakamkan di sebelah Masjid Ampel di
kota Surabaya.
3. Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah
salah satu Wali Songo. Nama asli Sunan Bonang adalah Maulana Makhdum Ibrahim.
Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang
merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.
Sunan Bonang sempat
mempelajari agama hingga ke Malaka di daerah Pasai. Ia menimbu ilmu dari Sunan
Giri dan mempelajari metode dakwah yang menarik. Beliau kemudian pulang ke
Tuban dan memutuskan untuk berdakwah di sana.
Metode dakwah Sunan
Bonang banyak menggunakan seni dan musik. Ia diklaim sebagai pemrakarsa tembang
Wijil dan Tombo Ati yang menarik masyarakat terhadap agama Islam. Kesenian lain
yang ia pelajari adalah gamelan, rebab dan bonang, sesuai dengan namanya.
Sunan Bonang
diperkirakan wafat pada tahun 1525. Beliau kemudian dimakamkan di daerah Tuban,
provinsi Jawa Timur.
4. Sunan Drajat
Nama Wali Songo
berikutnya adalah Sunan Drajat. Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Qasim dan
sempat mendapat gelar Raden Syarifudin. Ia adalah putra dari Sunan Ampel serta
saudara dari Sunan Bonang serta menjadi keturunan ke-23 Rasulullah SAW.
Sunan Drajat sempat
mencari ilmu agama pada Sunan Muria. Setelahnya barulah beliau kembali ke
daerah Gresik di desa Jelog, pesisir Banjarwati, Lamongan. Ia kemudian
mendirikan pesantren di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan.
Sunan Drajat dikenal
karena kegiatan sosialnya dan mempelopori penyantunan pada anak yatim dan orang
sakit. Dakwahnya menekankan perilaku dermawan, kerja keras dan amalan Islam
lainnya. Beliau juga mendakwahkan ajaran agama melalui suluk.
Sunan Drajat kemudian
diperkirakan wafat pada tahun 1522. Beliau dimakamkan di desa Drajat, kecamatan
Paciran, Lamongan dengan pesantren yang didirikannya.
5. Sunan Kudus
Nama Wali Songo
berikutnya adalah Sunan Kudus. Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shadiq.
Beliau adalah cucu Sunan Ampel dan putra dari Sunan Ngundung bersama Syarifah
Ruhil. Sunan Kudus merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau lahir pada 9
September 1400. Sunan Kudus giat dalam mempelajari ilmu agama, bahkan pernah
belajar sampai ke kota Al-Quds, Yerusalam, Palestina. Setelahnya Sunan Kudus
kembali ke Indonesia dan mendirikan pesantren di desa Loram, Kudus, Jawa
Tengah.
Sunan Kudus menjadi
ulama besar di daerah Kudus. Ia diberi gelar Wali Al-Ilmi atau orang yang
berilmu luas oleh wali-wali lain. Sunan Kudus memiliki peran besar dalam
pemerintahan Kesultanan Demak. Beliau banyak berdakwah di semua kalangan dari
masyarakat biasa sampai ke kalangan pejabat dan penguasa.
Sunan Kudus
diperkirakan wafat pada tahun 5 Mei 1550. Beliau dimakamkan di kota Kudus, Jawa
Tengah sesuai tempat dakwahnya.
6. Sunan Giri
Sunan Giri menjadi
salah satu nama-nama Walisongo. Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku atau
Muhammad Ainul Yaqin. Beliau adalah putra Maulana Ishaq, ulama dari Pasai,
Malaka. Sunan Giri merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.
Sunan Giri lahir pada
tahun 1442. Ia merupakan murid Sunan Ampel dan saudara seperguruan Sunan
Bonang. Beliau sempat berguru pada ayahnya juga di Pasai, Malaka dan setelah
ayahnya wafat, Sunan Giri menggantikan ayahnya mengajar.
Ia mendirikan
pemerintahan mandiri Giri Kedaton di Gresik. Nantinya tempat itu menjadi pusat
dakwah Islam di Jawa yang memiliki pengaruh sampai wilayah Indonesia bagian
timur.
Sunan Giri
diperkirakan wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Desa Giri, Keboman,
Gresik sesuai dengan tempat dakwahnya.
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga menjadi
salah satu nama Walisongo yang cukup terkenal. Nama asli Sunan Kalijaga adalah
Raden Said. Beliau adalah anak Tumenggung Wilatikta atau Radeh Sahur yang
merupakan adipati Tuban yang sempat memimpin pemberontakan Ronggolawe di zaman
Majapahit.
Sunan Kalijaga lahir
pada tahun 1455. Ia merupakan murid dari Sunan Bonang. Sunan Bonang mengajarkan
pendidikan dan ilmu-ilmu agama pada Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga merupakan
orang pribumi asli sehingga lebih efisien dalam berdakwan ke masyarakat. Dakwah
Sunan Kalijaga kerap dikombinasikan dengan kesenian wayang dan gamelan agar
mudah diterima masyarakat. Ia menyelipkan budaya Jawa pada dakwah Islamnya.
Sunan Kalijagar diperkirakan
wafat pada tahun 1586. Artinya beliau diperkirakan hidup selama 131 tahun.
Makam Sunan Kalijaga ada di desa Kadilangu, kota Demak, provinsi Jawa Tengah.
8. Sunan Muria
Sunan Muria termasuk
salah satu dari nama 9 Wali Songo. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar
Said. Beliau merupakan anak dari Sunan Kalijaga dan istrinya Dewi Sarah.
Sunan Muria berdakwah
menggunakan metode ayahnya, yaitu menggabungkan unsur kebudayaan Jawa dengan
ajaran Islam. Hal ini agar dakwahnya lebih mudah diterima oleh masyarakat
sekitar. Selain mengajarkan ilmu agama, Sunan Muria juga mengajarkan
keterampilan lain seperti bercocok tanam dan ramah tamah.
Beliau memilih tempat
dakwah yang agak terpencil yakni di gunung Muria di daerah Muria, Jawa Tengah.
Jalur dakwah Sunan Muria pun menyebar di wilayah sekitarnya seperti Jepara,
Kudus dan Pati yang rata-rata berupa wilayah pedesaan atau pesisir.
Sunan Muria
diperkirakan wafat pada tahun 1551. Makam Sunan Muria terletak di daerah Muria,
Jawa Tengah selaku pusat tempatnya berdakwah.
9. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati
lahir tahun 1448. Ia memilih kota Cirebon sebagai pusat dakwahnya yang kemudian
menjadi Kesultanana Cirebon. Di sana Sunan Gunung Jati mendirikan pondok
pesantren untuk mengajarkan ajaran Islam pada masyarakat sekitar dengan
penyampaian yang lugas khas Timur Tengah.
Agar lebih mudah
dipahami, Sunan Gunung Jati juga menggabungkan budaya Jawa pula. Beliau
juga sempat dianugerahi gelar Raja Cirebon ke-2 dengan gelar Maulana Jati.
Sunan Gunung Jati
kemudian wafat pada tahun 1568. Beliau diperkirakan wafat pada usia 120 tahun.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di Gunung Jati, Cirebon.
Setelah
membaca materi diatas maka kerjakanlah soal berikut ini langsung dari computer/android
kamu.
0 Response to "Wali Songo (soal)"
Posting Komentar