Sholat Ghoib untuk Gus Salahudin Wahid
Insyaalloh akan dilaksanakan sholat Ghoib untuk KH SALAHUDIN WAHID pada :
Hari Tanggal : Senin, 3 Januari 2020
Waktu : Sehabis Sholat Dzuhur
Tempat : Mushola Utara
Instruksi dari PBNU
Akan dijelaskan hukum syariat sholat ghoib dan tata caranya berikut ini
Sholat Ghoib Untuk KH. Salahudin Wahid
Shalat ghaib hukumnya sah sebagaimana shalat jenazah. Begitupula bacaan dan segala caranya sama dengan shalat jenazah. Dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud. Membaca Surat Al Fatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Kemudian takbir kedua membaca shalawat atas nabi minimal shalawat pendek “allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”. Lalu mendo’akan mayit setelah takbir ketiga yang berbunyi:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu. Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia
Dan terakhir, setelah rakaat keempat disunnahkan membaca do’a sebelum salam. Adapun do’a setelah takbir keempat adalah:
اللهم لاتحرمنا أجره ولاتفتنا بعده واغفرلنا وله
Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu
Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia.
Hanya saja perbedaannya terletak pada niat. Jika shalat jenazah yang mayitnya ada di depan maka niatnya adalah :
أصلى على هذا الميت اربع تكبيرات فرض كفاية مأموما لله تعالى
Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Sedangkan niat shalat ghaib yang ditujukan kepada mayit yang diketahui dengan jelas identitasya maka bunyi niatnya adalah:
أصلى على ميت (فلان) الغائب اربع تكبيرات فرض الكفاية لله تعالى
Usholli ngalaa mayyiti (KH.SALAHUDIN WAHID) al ghooibi arbanga takbirotin fardhu kifaayati lillaahitangala
Saya niat shalat ghaib atas mayit (kh maimoen zubeir) empat kali takbir fardhu kifayah makmum karena Allah Ta’ala.
Andaikan shalat ghaib itu dilakukan tanpa mengetahui identitas Jenazahnya dengan tepat, sebagaimana yang sering dilaksanakan setelah shalat jum’at maka niatnya adalah
أصلى على من صلى عليه اللإمام اربع تكبيرات فرض الكفاية مأموما لله تعالى
Saya niat shalat ghaib atas mayit yang dishalati imam empat kali takbir fardhu kifayah menjadi makmum karena Allah
Bacaan Sholat Jenazah Untuk Laki-laki
Sedangkan cara sholat jenazah untuk jenazah laki-laki posisi imam berbeda dengan menyolatkan jenazah perempuan.
Cara sholat jenazah untuk laki-laki adalah posisi imam berada sejajar dengan kepala jenazah. Menyolatkan jenazah lebih diutamakan dilaksanakan di masjid atau musholla terdekat, namun bila masjid atau musholla jauh maka bisa dilakukan di rumah.
Niat sholat jenazah laki-laki:
Usholli 'alaa haadzihil mayyiti arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala.
Yang Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Setelah niat, langsung takbir pertama dengan membaca Surat Al-Fatihah.
Selanjutnya pada takbir kedua membaca sholawat,
Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid. wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid.
Dilanjutkan dengan takbir ketiga dengan membaca:
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar
Atau bisa juga dibaca versi pendek saja, seperti di bawah ini:
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu
Pada takbir keempat membaca:
Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu
Kemudian salam ke kanan dan ke kiri dalam posisi berdiri.
0 Response to "Sholat Ghoib untuk Gus Salahudin Wahid"
Posting Komentar