Keutamaan Sholat Dhuha
www.materipelajaranaswaja.com |
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
www.materipelajaranaswaja.com--Tata cara sholat dhuha adalah dimulai dengan
niat sholat dhuha, takbirotul ihrom, membaca doa iftitah, membaca alfatihah,
membaca surat ad-dhuha atau ayat al quran lainnya, dan seterusnya.
Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang
dilakukan orang islam pada waktu matahari naik hingga mencapai waktu sebelum
dhuhur.
Umat islam pasti sangat akrab dengan sholat
dhuha, karena sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang istimewa dengan
keutamaan yang luar biasa.
Sholat dhuha memiliki berbagai keutamaan, salah
satunya adalah untuk permohonan ampunan dosa.
Sesuai dengan sabda Rassulullah SAW: “Barang
siapa yang mengerjakan sholat dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya
Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak seperti
buih di lautan”
Selain itu, keutamaan sholat dhuha lainnya
yaitu mengerjakan dua rakaat sholat dhuha berpahala 360 sedekah. Hal ini
berkaitan dengan keutamaan sholat dhuha yang mampu memperlancar rezeki.
Termuat dalam hadits riwayat muslim, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian
wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid
adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat mungkar adalah
sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat”.
Beberapa Keutamaan Sholat Dhuha
Dari keutamaan yang disampaikan diatas,
terdapat beberapa keutamaan sholat dhuha lainnya yang wajib diketahui antara
lain:
1. Sholat dhuha adalah wasiat amalan harian
dari Rasulullah
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
Rasulullah pernah mewasiatkan kepada Abu Hurairah untuk menjadikan sholat dhuha
sebagai amalan ajaran islam yang dilakukan setiap hari.
“kekasihku – Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya,
melaksanakan sholat dhuha dua rakaat dan sholat witie sebelum tidur”.(Mutafaq
‘alaih)
2. Sholat Awwabin
Sholat awwabin berarti sholatnya orang-orang
taat. Seorang muslim yang melakukan sholat dhuha secara rutin dicatat sebagai
orang-orang yang taat.
Dalam hadits riwayat Ibnu Khuzaimah, Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga
perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah
melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat dhuha
karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap
bulan.”
3. Dicukupkan rezekinya
Keutamaan melaksanakan sholat dhuha empat
rakaat mampu memberikaan kecukupan rezeki, seperti firman Allah dalam hadits
qudsi
Allah ‘Azza wa jalla berfirman,” wahai anak
Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat diawal harimu, niscaya aku
cukupkan untukmu disepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
4. Berpahala seperti orang pergi Haji dan Umroh
Keutamaan sholat dhuha akan mendapatkan pahala
setara orang naik haji dan umroh. Sesuai yang diriwayatkan Anas bin Malik RA,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalla bersabda:
“Barang siapa melaksanakan sholat subuh
berjamaah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit matahari,
lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya
haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586)
Keutamaan sholat dhuha sungguhlah luar biasa
apabila kita dapat melaksanakan rutin setiap hari. Hal ini yang menyebabkan
melaksanalan sholat dhuha adalah suatu yang dianjurkan.
Waktu Pelaksanaan Tata Cara Sholat Dhuha
Waktu pelaksanan sholat dhuha dilakukan setelah
beberapa jam sejak matahari terbit (naik) hingga condong ke barat. Waktu
melaksanakan sholat dhuha di Indonesia, terbentang selama beberapa jam setelah
20 menit matahari terbit hingga 15 menit sebelum waktu dhuhur.
Terdapat waktu terbaik mengerjakan sholat dhuha
yaitu diwaktu seperempat siang (diwaktu akhir), hal ini ditandai dengan keadaan
yang semakin panas.
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Zaid bin
Arqam :
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa sholat
diselain waktu ini lebih utama. Seseungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, ‘shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah)
adalah ketika anak unta mulai kepanasan.” (HR. Muslim)
Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Sebelum mengerjakan sholat dhuha terlebih
dahulu diawali dengan niat. Niat tersebut dapat dilafalkan dalam hati dan dapat
juga dilafalkan.
Niat sholat dhuha adalah usholli sunnatadh dhuha rok’ataini lillaahi ta’aalaa.
Niat sholat dhuha dan tata cara sholat dhuha
(Usholli sunnatadh dhuha rok’ataini lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Tata cara mengerjakan sholat dhuha sebetulnya sama dengan sholat sunnah lain pada umumnya yaitu dua rakaat sholat dan satu salam. Perbedaan tata cara sholat dhuha dari sholat-sholat sunah lainnya terletak pada niat, doa dan waktunya.
Sholat dhuha dilakukan minimal dua rakaat. Namun, terkadang Rasulullah mengerjakan sholat dhuha sebanyak empat rakaat, pernah juga beliau mengerjakan sholat dhuha sebanyak 8 rakaat.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Ummu Hani’ binti Abi Thalib, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalla pernah mengerjakan sholat sebanyak 8 rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucapkan salam.” (HR. Abu Dawud).
Begitulah tata cara sholat dhuha, setelah mengerjakan sholat dhuha dianjurkan untuk berdoa.
Doa Sholat Dhuha
Setelah mengerjakan sholat dhuha, dianjurkan pula untuk membaca doa sebagai berikut
(Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin)
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Doa ini sangat popular digunakan umat muslim di seluruh dunia, doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebut pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thaliniin.
Walaupun bukan termasuk doa yang berasal dari Nabi, Doa ini boleh saja dibaca. Boleh juga membaca doa lainnya yang terpenting doa tersebut mengandung isi yang baik.
Demikian penjelasan mengenai panduan tata cara sholat dhuha beserta keutamaanya. Semoga bermanfaat!
Sebagai evaluasi, kerjakan soalan berikut ini!
Wallahu a'lam bish-shawabi
Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
0 Response to "Keutamaan Sholat Dhuha"
Posting Komentar